English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Aztech DSL605ER Router Modem


Koneksi Internet dan jaringan berbasis kabel tampaknya masih menjadi target pasar primadona bagi Aztech.
Jika dibandingkan dengan router modem Aztech seri DSL605E yang kami uji pada edisi lalu, seri DSL605ER menyediakan port  RJ45 yang lebih banyak, yaitu 4 buah untuk jaringan lokal. Hal ini memungkinkan mekanisme bagi-pakai koneksi Internet secara lebih leluasa karena modem router ini dapat langsung difungsikan sebagai mini switch untuk 4 komputer.
Jika ingin membagi-pakai periferal seperti ruang simpan berbasis jaringan (NAS-Network Attached Storage), pengguna juga dapat memanfaatkan konektor LAN tambahan ini.
Tambahan fasilitas port ini tidaklah membuat dimensi Aztech menjadi “melar” . Dengan panjang 156 mm, lebar 130 mm, tebal 29 mm ditambah bobot 350 gram, sosok modem router ini tetap terlihat kompak dan ringkas. Pada paket pembelian seri DSL605ER, Aztech menyertakan splitter yang dapat digunakan untuk memecah koneksi ke modem dan ke telepon, sehingga keduanya tetap dapat berjalan secara berdampingan.
Kami melihat fitur-fitur tambahan yang digunakan untuk mengelola dan mengamankan jaringan pada seri modem ini lebih beragam dibandingkan dengan seri yang sebelumnya kami uji (seri DSL605E). Mulai dari NAT (Network Address Translation) untuk “mengubah” nomor-nomor IP lokal sebagai satu nomor IP publik, Port Forwarding untuk meneruskan permintaan koneksi dari jaringan Internet ke server dalam LAN yang menjalankan suatu layanan di suatu port (misalnya Web), Bridge Filter, Web Access Control (untuk mengakses antarmuka administrasi router secara remote), SSH Access Control (untuk menyaring nomor IP yang diizinkan mengakses perangkat ini via secure shell), Static & Dynamic Routing, IP Filters untuk membatasi dan menyaring konten atau alamat situs web yang dilarang, LAN Isolation, serta URL Filters.
Akhirnya, kami menguji kemampuan firewall dalam Aztech DSL605ER dalam mengamankan (lebih tepatnya “menyembunyikan”) port-port komunikasi. Untuk tujuan pengujian tersebut, kami menghubungkan modem-router ini melalui nomor IP publik yang kami miliki ke fasilitas uji Shield Up milik Gibson Research Corporation di alamat www.grc.com. Hasilnya, hampir semua port berada dalam kondisi tersembunyi (stealth). Sayangnya, ada satu port, yaitu port nomor 1050 yang terbuka (berwarna merah). Kami berupaya mencari tahu layanan (service) apakah yang aktif dan menggunakan port 1050. 
Ternyata port itu digunakan oleh service CORBA Management Agent, tepatnya menggunakan protokol TCP. Perlu diketahui sedikit bahwa CORBA sendiri merupakan singkatan dari Commen Object Request Broker Architecture, yakni sebuah arsitektur software yang berbasis pada teknologi berorientasi obyek atau object oriented (OO) dengan paradigma client-server. Dengan CORBA, dimungkinkan pembuatan sebuah sistem terdistribusi dalam jaringan.  
***
Kesimpulan: Modem router Aztech DSL605ER menawarkan kemudahan dalam konfigurasi koneksi Internet, pengelolaan, dan pengamanan jaringan. Sayangnya, port CORBA yang berada dalam keadaan terbuka tidak bisa dinonaktifkan saat port ini tidak diperlukan. Di atas itu semua, perangkat ini sesuai untuk jaringan rumahan atau kantor kecil. (Vincent Bayu Tapa Brata)

Plus    : Mekanisme koneksi ke Internet mudah; fitur pengelolaan dan pengamanan jaringan beragam; bentuk ringkas.
Minus: Ada port firewall yang memerlukan pengamanan lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar